Laporan Hasil Observasi


LAPORAN HASIL OBSERVASI
“Somay Rebus dan Goreng Bandung”
Oleh:
Susi Wariyanti (1602040158)

A.      Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.        Latar Belakang
       Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan , namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus berusaha, kreatif, inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus bergantung pada orang lain.
       Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha semaksimal mungkin. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi pengangguran yaitu dengan berwirausaha. Dengan kita berwirausaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.
       Saya memilih usaha makanan Siomay milik Mang Encup sebagai objek untuk tugas yang saya kerjakan karena melihat perkembangan usaha Mang Encup yang sudah semakin membesar berkat kerja keras dan usahanya.
2.        Rumusan Masalah
·           Bagaimana latar belakang pendirian usaha Somay Rebus dan Goreng Bandung ini?
·           Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan oleh mang Encup untuk memaksimalkan penjualan somay?

B.       Deskripsi Hasil Observasi dan Analisis
1.        Profil usaha
a.    Jenis Usaha      : Kuliner
b.    Nama Usaha    : Somay Rebus dan Goreng Bandung
c.    Nama Pemilik  : Mang Encup
d.   Alamat             : Jl Metro Wates km 3 Purwodadi Kec Trimurjo Lampung                                                    Tengah

2.        Sejarah dan perkembangan usaha
     Usaha berjualan siomay yang dilakukan oleh mang Encup ini bermula ketika beliau masih ikut berjualan dengan temannya. Mang Encup merupakan orang rantau asal ciamis. Beliau berusaha beradu nasib di Lampung atau tepatnya di desa Purwodadi 13 A kecamatan Trimurjo dari tahun 2004. Beliau memilih untuk berjualan somay karena pada saat itu masih belum banyak yang berjualan somay. Pada tahun inilah awal mula mang Encup memulai merintis usahanya. Ketika itu, beliau selalu berkeliling dari satu desa ke desa lain untuk menjual siomay. Bahkan mang encup berjualan sampai di desa tempat saya tinggal, dimana jarak antara desa purwodadi ke desa tempat saya tinggal cukup jauh. Namun hal tersebut tidak membuat Mang Encup patah arang. Beliau melakukan pekerjaan itu dengan senang hati, sehingga beliau mampu berjualan siomay keliling sampai sekarang.
     Mang Encup tidak hanya berjualan keliling saja, akan tetapi beliau juga berjualan di sekolah yang dulu menjadi tempat saya menuntut ilmu yaitu SMP N 1 Trimurjo. Pada saat berjualan di SMP, beliau berjualan dari pagi (sekitar jam 10) sampai anak-anak SMP pulang dan kemudian beliau baru berkeliling.
     Sekarang ini, beliau sudah tidak bergantung dengan temannya. Setelah sekian lama ikut bersama temannya, lama kelamaan beliau mulai membuka usahanya sendiri dari modal yang telah terkumpul. Untuk masalah modal beliau tidak memberitahu secara terperinci, namun modal awal yang dikeluarkan beliau untuk pembuatan somay kira-kira berkisar Rp 200.000 sampai Rp 300.000. Hingga saat ini, beliau telah membuka cabang sebanyak 3 buah.
3.      Informasi Produk dan Keuangan
     Somay yang di jual oleh Mang Encup mempunyai beberapa varians, ada yang isi telur, tahu, kentang, kol dan somay biasa. Untuk harga, mang Encup menjual dengan harga Rp 500/biji. Berdasarkan keterangan dari mang Encup, bahwa dari harga per biji tersebut dapat diperoleh laba/keuntungan sebesar Rp 150.000 /hari.
4.      Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan Mang Encup adalah
a)      Tempat yang strategis
Tempat strategis yang Mang Encup pilih untuk berjualan somay adalah di sekolah dimana yang menjadi sasaran penjualan ini adalah para siswa karena biasanya somay ini dijadikan sebagai pengganjal perut saat sedang kelaparan. Mang Encup sendiri berjualan di SMP 1 Trimurjo dan cabang dari somay mang Encup ini berjualan di SD N 2 Purwodadi sementara cabang yang satunya lebih banyak berkeliling di desa-desa.
(hal ini sesuai dengan teori strategi pemasaran untuk memaksimalkan penjualan prosuknya yaitu Tempat yang strategis (place), pilihan tempat yang strategis dan mudah dijangkau konsumen akan meningkatkan volume penjualan. Kemudahan akses oleh konsumen menjadi faktor penting dalam pemilihan tempat usaha. )[1]
b)      Produk yang yang bermutu
Mang Encup selalu berusaha menghasilkan somay yang berkualitas dengan mengutamakan rasa yang enak, memiliki beberapa variasi somay dan selalu menjaga kebersihannya.
(seperti dalam teori bahwa strategi pemasaran yang kedua adalah Produk yang bermutu (product), kualitas produk membuat suatu produk mampu bersaing dengan produk yang lain untuk menjadi pilihan utama konsumen.)[2]
c)      Harga yang terjangkau
Mang Encup menjual somay-somay tersebut dengan harga yang terjangkau dan pas untuk kantong siswa/siswi. Mang Encup menjual somay tersebut dengan harga Rp 500/biji. Bahkan tak jarang mang Encup selalu memberikan bonus somay untuk para pembelinya.
(berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Munia Alteza bahwa strategi pemasaran yang ketiga adalah Harga yang kompetitif (price), harga merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk dapat memanfaatkan produk yang mereka beli. Konsumen akan membandingkan harga yang mereka bayar dengan manfaat yang mereka peroleh ataupun membandingkan harga dengan harga produk lain yang sejenis.)[3]

C.       Kesimpulan
·      Latar belakang berdirinya somay rebus dan goreng bandung ini adalah ketika Mang Encup mulai beadu nasib (merantau) dari kota kelahiran beliau yaitu Ciamis ke Lampung. Beliau memilih untuk berjualan somay karena pada saat itu masih belum banyak yang berjualan somay.
·      Strategi pemasaran yang digunakan Mang Encup adalah memilih tempat yang strategis, menjual somay dengan kualitas yang bagus, serta menjual dengan harga yang terjangkau.

DAFTAR PUSTAKA
Alteza, Muniya. 2011. Pengantar Bisnis: Teori dan Aplikasi di Indonesia.Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Mang Encup. Senin, 25 September 2017 pukul 15:33. Purwodadi 13A kec. Trimurjo Lampung Tengah.

LAMPIRAN


Pemilik usaha somay : Mang Encup


[1] Muniya Alteza, Pengantar Bisnis: Teori dan Aplikasi di Indonesia, (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2011), hal. 72.
[2] Ibid.
[3] Ibid.

Komentar

Postingan Populer