PELAKSANAAN DEMOKRASI di INDONESIA



ARTIKEL
PELAKSANAAN DEMOKRASI di INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri Kewarganegaraan
Dosen pengampu: Eka Yuli Astuti,MH


Disusun oleh:
Susi Wariyanti                    1602040158
Kelas: ESy D


JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO
2017


A.      Pendahuluan
( Artikel: Pelaksanaan demokrasi di Indonesia)
Demokrasi adalah negara yang sistem pemerintahannya berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat. Masyarakat sebagai tokoh utama dalam sebuah Negara demokrasi memiliki peranan yang sangat penting. Salah satu peranan masyarakat dalam Negara demokrasi adalah partisipasi masyarakat dalam politik. Pemilu merupakan implementasi dari salah satu ciri demokrasi dimana rakyat secara langsung dilibatkan, diikutsertakan didalam menentukan arah dan kebijakan politik Negara untuk lima tahun kedepan Pemilu merupakan salah satu tonggak penting yang merepresentasikan kedaulatan rakyat, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada negara demokrasi tanpa memberikan peluang adanya pemilihan umum yang dilakukan secara sistematik dan berkala. Apabila suatu negara telah melaksanakan proses pemilu dengan baik, transparan, adil, teratur dan berkesinambungan, maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara yang tingkat kedemokratisannya baik, namun sebaliknya apabila suatu negara tidak melaksanakan pemilu atau tidak mampu melaksanakan pemilunya dengan baik, dimana terjadinya berbagai kecurangan, diskriminasi, maka negara itu pula dinilai sebagai negara yang anti demokrasi.

B.       Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Sejak kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, UUD 1945 telah memberikan gambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Sehingga dalam mekanisme kepemimpinannya, presiden harus bertanggung jawab pada MPR. Dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih oleh rakyat. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang menempatkan PDIP sebagai pemenang Pemilu.
Pemilu di Indonesia sebagai wujud implementasi dari demokrasi terus mengalami perkembangan sehingga menjadi kiblat atau contoh demokrasi di kawasan Asia. Menurut Ketua Asosiasi Konsultan Politik Asia Pasifik (APAPC) Pri Sulisto dalam konferensi tahunan Asosiasi International Konsultan Politik (IAPC) Ke-40 di kawasan Nusa Dua, Bali, selama lima hari, 11-15 Nopember 2007: keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang hingga saat ini beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’. Indonesia juga bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat berjalan seiring dengan upaya pembangunan ekonomi. Ia menilai, keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi yang tidak banyak disadari itu, membuat pihak luar termasuk Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC), membuka mata bangsa Indonesia, bahwa keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Prestasi tersebut juga menjadikan Indonesia sangat berpotensi mengantar datangnya suatu era baru di Asia yang demokratis dan makmur.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden ke-6 Republik Indonesia yaitu bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun mendapatkan medali demokrasi. Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan jawaban atas skeptisme perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau mencontohkan nada skeptis yang ditujukan kepada Indonesia yaitu demokrasi akan membawa situasi kacau dan perpecahan, demokrasi di Indonesia hanyalah perubahan rezim, demokrasi akan memicu ekstrimisme dan radikalisme politik di Indonesia.
Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4 kali presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga telah berhasil menjadi sebuah negara demokrasi terbesar di dunia dan melaksanakan pemilu yang kompleks dengan sangat sukses. Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, kenyataannya demokrasi di Indonesia hingga saat ini masih terus berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan berlangsung lama di Indonesia, karena masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut bahkan menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia menjadi kacau sehingga mengakibatkan perpecahan.
Sementara itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim juga menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia dan hal itu telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang telah berhasil menerapkan demokrasi. Dia juga berharap agar perkembangan ekonomi juga makin meyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan pembangunan. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah korupsi dan penumpukan kekayaan hanya pada elit tertentu. Demokrasi, menurut Anwar Ibrahim, adalah pemberian kebebasan kepada warga negara, sedangkan kegagalan atau keberhasilan ekonomi menyangkut sistem yang diterapkan.
 Akan tetapi, pelaksanaan demokrasi Indonesia saat ini cenderung masih tahap demokratisasi artinya masih belum mantap. Hal itu dikarenakan dalam perjalananya, demokrasi di Indonesia masih mengalami pasang surut dan juga banyak sekali pelanggaran yang terjadi pada demokrasi di Indonesia ini. Misalnya dalam pemilihan umum, seringkali hak rakyat dapat dibeli oleh para kalangan petinggi hanya untuk keuntungan mereka (money politic). Selain itu, banyak warga indonesia tidak menyalurkan hak suaranya atau golput. Hal-hal seperti ini seharusnya ditindaklanjutkan agar demokrasi di Indonesia dapat berkembang lebih pesat.
Selain masih adanya permainan money politic oleh kalangan petinggi dan sikap golput yang dilakukan masyarakat, masih ada beberapa penyelewengan dalam melaksanakan proses demokrasi ini. Baik itu dari kalangan petinggi maupun masyarakat sendiri, contohnya:
1.        Bersikap Rasis
Beberapa orang terkadang tidak sadar bahwa Negara Indonesia ini merupakan Negara yang majemuk, dimana golongan mayoritas kebanyakan belum bisa menghargai golongan minoritas dan bersikap seolah mereka-lah yang paling baik dan pantas untuk memimpin. Akibatnya, seringkali dalam Pemilu di tanah air pemimpin yang berkualitas kalah dengan pemimpin yang berasal dari golongan mayoritas.
2.        Intimidasi
Hal ini juga sering kali terjadi dalam proses demokrasi Negara kita, dimana suatu pihak memaksakan kehendak orang lain untuk memilih pemimpin sesuai dengan pilihan mereka.
3.        Adanya kampanye negatif
Biasanya dalam proses kampanye, pihak lawan terkadang menjelek-jelekkan lawan lainnya untuk menunjukkan dirinyalah yang lebih baik. Padahal seharusnya cara seperti ini tidak boleh dilakukan karena masih banyak cara lain seperti bersikap sopan, santun, dan lebih sportif.
4.        Pendahuluan start kampanye
Tindakan seperti ini juga terkadang terjadi, padahal sudah sangat jelas pada aturan yang berlaku dalam pemilu tentang hal ini. Tindakan pendahuluan start kampanye ini misalnya sudah lebih dulu melakukan pemasangan spanduk atau bakal calon pemimpin sudah menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat, padahal waktu kampanye belum dimulai.

C.       Penutup
Demokrasi Indonesia masih terus mengalami pasang surut, karena di Indonesia telah mengalami perubahan sistem demokrasi dari masa setelah kemerdekaan hingga sekarang. Demokrasi di Indonesia dirasa masih kurang karena banyak pelanggaran yang terjadi. Salah satu contohnya yaitu adanya sistem money politic. Akan tetapi demokrasi di Indonesia juga menjadi kiblat dari demokrasi yang ada di Asia.

Komentar

Postingan Populer